KUNJUNGAN PUSTAKAWAN REFERENSI UNIVERSITAS INDONESIA
Luluk Tri Wulandari, pustakawan referensi Universitas Indonesia menyempatkan mengunjungi Perpustakaan Pusat Universitas Hasanuddin di sela kegiatan Forum anggota Majelis Wali Amanah Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum di Universitas Hasanuddin (Forum MWA-PTNBH). Kunjungannya pada Kamis 13 Februari 2020 itu diterima oleh Kepala UPT Perpustakaan Unhas, Kepala Tata Usaha dan beberapa orang staf Perpustakaan Unhas. Mba’ Lulu’ begitu ia akrab disapa, adalah reference librarian yang juga merupakan anggota MWA Universitas Indonesia.
Pertemuan Forum MWA PTNBH ini berhasil memilih Komjen Pol (purn) Syafruddin menjadi Ketua Forum. Ia kemudian menjadi ketua Forum MWA PTNBH se-Indonesia pertama.
Mantan Wakapolri, mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia itu terpilih di sela acara Forum MWA 11 Peguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, di kampus Universitas Hasanuddin, Tamalanrea, Makassar.
Tapi sebelum lebih jauh memberitakannya ada baiknya kita mengetahui dulu apa sih itu reference librarian..?Pustakawan referensi merupakan pustakawan yang melayani kebutuhan pemustaka khusunya untuk keperluan referensi yang bersumber dari koleksi yang sifatnya ilmiah. Penelusuran informasinya tidak semudah pada layanan sirkulasi karena penggunaan koleksinya bagian-perbagian. Untuk menjadi pustakawan referensi yang baik dibutuhkan ilmu pengetahuan yang luas agar proses pencarian informasi bisa mendapatkan informasi yang cepat, tepat, dan memiliki bobot yang tinggi.
Pustakawan referensi selain memberikan informasi yang dibutuhkan pemustaka juga bertugas mendampingi dan mengajarkan cara pencarian informasi menggunakan koleksi referensi. Pustakawan referensi juga mempunyai kewajiban menjadi konsultan informasi bagi pemustaka yang masih awam untuk penulisan sebuah karya ilmiah.
Tugas pustakwan referensi sangat berat. Mereka harus memiliki pengetahuan yang memadai dalam segala bidang, khususnya yang yang menjadi fokus lembaga induk perpustakaannya. Dalam menjalankan profesinya, pustakawan referensi membutuhkan keahlian khusus karena informasi yang disajikan berasal dari koleksi khusus. Pustakwan referensi perlu memberi bimbingan cara pencarian informasi menggunakan koleksi referensi bahkan pada tingkat pendampingan kepada pemustaka yang akan melakukan penelitian.