UPT Perpustakaan menyelenggarakan pameran buku sebagai rangkaian program Reading Day yang dilaksanakan dalam menyambut Hari Ulang Tahun ke-63 Universitas Hasanuddin.
Kegiatan ini dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan ke publik melalui karya-karya yang telah dibukukan. Melalui kegiatan pameran buku diharap terjadi komunikasi antara penulis yang direpresentasikan oleh bukunya sehingga dapat diapreasiasi oleh pemustaka.
Book Fair ini berlangsung dari tanggal 03 – 06 September 2019 yang diikuti oleh Sembilan stand yang diundang oleh penyelenggara yakni stand pameran UPT Unhas Press (dulu: Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin), Stand CV Sagung Seto, Stand Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Stand Fakultas Hukum Unhas, Stand Penerbit Agromedia, Stand UPT Arsip (Unhas Record Center) serta Stand Pameran dari Komunitas Penerbit Makassar.
Masing-masing stand menampilakan buku dan karya-karya andalanya. UPT Unhas press misalnya memamerkan buku karya dosen unhas yang monumental yang dicetak dan diterbitkan oleh lembaga penerbitan Unhas ini seperti LATOA, ILAGALIGO dan lain sebagainya.
Tujuan diadakan pameran pada dasarnya meliputi tujuan sosial dan kemanusiaan, tujuan komersial, serta tujuan yang berkaitan dengan pendidikan. Tujuan sosial misalnya kegiatan pameran dalam rangka menggalang dana kemanusiaan. Tujuan komersial misalnya pameran sekaligus untuk dijual kepada pengunjung atau pembeli. Tujuan yang berkaitan dengan pendidikan misalnya pameran yang diselenggarakan Universitas yang memamerkan hasil karya penelitian dan karya tulis dosen dan mahasiswa untuk penilaian hasil belajar siswa.
Sebuah pameran buku pasti akan menyedot perhatian para pecinta buku. Tetapi manfaat pameran tersebut bukan saja bagi para pengunjung, penyelenggara pun tentu mendapatkan manfaat darinya. Jadi menurut saya, manfaat pameran buku setidaknya dirasakan oleh 2 pihak, yaitu bagi pengunjung dan penyelenggara.
