Day: December 16, 2019

PUSTAKAWAN UNHAS RAMAIKAN MUSDA DAN SEMINAR ILMIAH IPI SULSEL 2019

Kurang lebih dua belas pustakawan Universitas Hasanuddin menjadi peserta dalam acara Musyawarah Daerah dan Seminar Ilmiah Ikatan Pustakawan Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan yang digelar di Hotel Golden Tulip, Jl. Sultan Hasanuddin Makassar pada Sabtu, 14 Desember 2019. Musyawarah daerah yang ujungnya akan memilih nakhoda baru untuk para pustakawan di Sulsel. Acara ini di dahului dengan seminar ilmiah dan menghadirkan tiga orang pembicara antara lain : (1) Ketua Umum Pengurus Pusat Ikata Pustakawan Indonesia, Teuku Syamsul Bahri, SH.,M.Si. (2) Pustakawan Utama Institute Pertanian Bogor, Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib.,M.Sc. dan (3) Guru Besar bidang teknologi pembelajaran Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Prof. Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum.M.A.

Perpustakaan dan pustakawan harus mengubah pola berfikirnya. Pola pikir bahwa perpustakaan hanya diam menunggu pemustaka datang dan koleksinya dipinjam, dianggap sudah usang. Pustakawan selalu dituntut menambah wawasan dan selalu menempatkan diri sebagai penyedia informasi bagi masyarakat. Pustakawan sebagai motor penggerak perpustakaan memiliki peran penting dalam proses pembangunan. Karenanya, pustakawan harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Dalam sambutannya Teuku Syamsul Bahri mengatakan bahwa Pustakawan membentuk organisasi profesi yang berfungsi untuk memajukan dan member pelindungan profesi kepada pustakawan. Setiap pustakawan menjadi anggota organisasi profesi. Pembinaan dan pengembangan organisasi profesi pustakawan difasilitasi oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Organisasi profesi pustakawan dalam hal ini IPI mempunyai kewenangan: menetapkan dan melaksanakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga; menetapkan dan menegakkan kode etik pustakawan; memberi pelindungan hukum kepada pustakawan; dan menjalin kerja sama dengan asosiasi pustakawan pada tingkat daerah, nasional, dan internasional.

Dalam sambutannya ia pun menyinggung peran IPI antara lain : (1). Dalam penyusun standar pengelolaan perpustakaan . (2). Memajukan profesi pustakawan (peningkatan kompetensi. Karir, wawasan kepustakawanan). (3). Memberikan perlindungan profesi dan perlindungan hukum bagi pustakawan (4). Menyusun kurikulum dan penyelenggaraan pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan (5). Memberikan pertimbangan, nasihat dan saran bagi perumusan kebijakan dalam bidang perpustakaan (6). Menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat terhadap penyelenggaraan perpustakaan (7). Melakukan pengawasan dan penjaminan mutu layanan perpustakaan 8. Pembudayaan kegemaran membaca , dan penguatan akses perpustakaan.

Meski agak terlambat, penyelenggaraan acara ini dipersiapkan dengan matang. Pada rapat awal 20 Nopember 2019 di Universitas Muslim Indonesia dan rapat teknis di Perpustakaan Universitas Hasanuddin 22 Nopember 2019, MUSDA ini untuk pertama kalinya diselenggarakan di Hotel berbintang dengan target peserta 200 orang. Alhamdulillah berkat kerja keras seluruh panitia acara ini pun terselenggara dengan baik dan lancar. MUSDA ini berhasil memilih bpk Muhammad Quraisy Mathar, S.Sos.,M.Hum sebagai Ketua Pengurus Daerah IPI Provinsi Sulsel yang baru masa bakti 2019-2022.

FacebookTwitterGoogle+bagaikan